Bertempat di Restoran Puro, Jakarta, dalam acara Durex Sexual Wellbeing, Rabu (15/4), Dr Boyke D Nugraha menyatakan bahwa berdasarkan riset yang ia lakukan terhadap para pasiennya di Klinik Pasutri, masalah terbesar yang menjadi penyebab perselingkuhan adalah komunikasi. Menempati posisi kedua adalah masalah seks dan fisik dengan persentase 28 persen. Kedua masalah ini, komunikasi dan seks, bukan dua hal yang benar-benar terpisah, melainkan dua hal yang saling bertautan.“Komunikasi itu penting, apalagi ketika menyangkut soal seks karena kadang pria tidak tahu apa yang enak di wanita, dan sebaliknya. Sehingga penting untuk menyatakan kepada pasangan apa yang kita sukai dan apa yang tak kita sukai dari gaya bercinta pasangan. Tunjukkan kepada pasangan apa yang harus ia lakukan di bagian-bagian tubuh kita. Dan, yang paling penting juga, jangan lupa untuk berterima kasih kepada pasangan jika ia melakukan hal yang membuat kita senang di tempat tidur,” saran artis Shahnaz Haque yang hadir pada acara itu.
Dr Boyke juga menyatakan bahwa 75 persen dari pasiennya di Klinik Pasutri menyatakan, mereka tidak tahu di mana letak G-Spot wanita dan 70 persen dari pasien wanitanya tidak pernah merasakan orgasme. Dengan demikian, amat penting bagi pria dan wanita untuk bisa berkomunikasi dan menyatakan apa yang mereka sukai. Contohnya, menyampaikan di mana letak kenikmatan Anda dan membimbing jika si suami "tersesat" ketika mengeksplorasi tubuh Anda. “Untuk para wanita, supaya prianya tidak ke mana-mana harus mau usaha juga, jangan seperti gedebong pisang yang diam dan pasrah saja,” ujar Shahnaz.
Dr Boyke menyarankan, ketika pasangan suami istri mulai merasakan seks seperti itu-itu saja, maka diperlukan bantuan untuk bisa menghangatkan kembali gairah. Bantuan itu bisa didapat dari variasi peran, frekuensi, dan metode.
Variasi peran adalah dengan memainkan karakter. Shahnaz Haque menyarankan agar wanita tidak lagi "jaim" atau malu-malu untuk berperan jadi apa pun di tempat tidur bersama suami. Misalnya, jika malam ini main jadi wanita malu-malu, besok bisa jadi wanita yang "garang" dan menyerang duluan, atau bermain dengan kostum. Apa pun boleh dilakukan asal masih bisa ditolerir oleh suami dan istri.
Frekuensi melakukan hubungan seksual
Pasangan harus pandai-pandai membicarakan waktu dan kesiapan untuk berhubungan seksual. Shahnaz yang malam itu didampingi suaminya, Gilang Ramadhan, mengatakan bahwa keduanya memiliki kesibukan yang tidak biasa sehingga membuat frekuensi pertemuan terkadang sulit. Belum lagi kehadiran ketiga buah hati mereka yang juga memerlukan perhatian. Akibatnya, tak jarang mereka harus menyisihkan waktu khusus. “Waktu untuk berhubungan seksual bagi kami adalah keharusan dengan menyisihkan waktu, bukan menyisakan waktu yang ada. Tapi, kami buat waktu untuk berhubungan seks. Bisa itu pagi hari, misalnya kami pasang weker pukul 04.00 pagi. Ini tak hanya membantu membuat kami memiliki waktu yang bebas dari anak-anak, tapi juga bagi saya, bisa mempersiapkan hati dan pikiran dari malamnya sehingga di pagi subuh bisa membuat saya lebih ‘greng’,” imbuh Shahnaz.
Sementara untuk metode, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, yakni dengan teknik yang beragam untuk menghindari kebosanan. Adapun posisi yang lazim dilakukan oleh pasangan suami istri menurut Dr Boyke adalah;
1. Posisi wanita berbaring telentang, pria di atas (biasa dikenal dengan posisi missionary).
2. Posisi pria berbaring telentang, wanita di atas (biasa dikenal dengan posisi WOT atau woman on top).
3. Posisi wanita dalam posisi lutut siku, pria dari belakang.
4. Posisi berdiri.
5. Posisi menyamping.
6. Posisi duduk.
Anda juga bisa melakukan stimulasi yang lainnya, seperti oral, jari, atau masturbasi.
Atau, jika dalam hal ini keenam posisi tersebut sudah sering dilakukan, bisa juga dengan melakukan variasi seks dengan bantuan alat, seperti pelumas atau kondom yang sekarang ini sudah banyak variannya, misalnya kondom yang bergerigi (Durex Ribbed) dan kondom dengan rasa (Durex Strawberry). Untuk pelumas, Durex juga mengeluarkan beberapa varian untuk membantu pasangan saling menstimulasi, seperti pelumas Durex Play Tingling untuk memberikan sensasi dingin mint, Durex Play Warming (pelumas yang memberikan sensasi hangat di kulit), atau Durex Play Massage 2 in 1 (pelumas yang bisa digunakan untuk memijat seluruh tubuh dan wilayah genital, mengandung aloe vera).
Produk yang sudah sekitar 2 tahun dan makin banyak disukai masyarakat Indonesia adalah Play Vibrations Ring, yakni alat penggetar berbentuk cincin yang dikenakan di alat kelamin pria yang membantu juga menstimulasi klitoris wanita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar